Wilujeng Sumping^^

Selamat datang di sini, silahkan menikmati hidangan yang ada. Alakadarnya saja ya..
Ga usah terlalu serius lah:)

Kamis, 15 Oktober 2009

Peran radio dalam pembangunan Mental dan moral keluarga.

(Studi terhadap siaran radio MQ Fm Jogja)





Salah satu aspek dari pembangunan nasional adalah di bangunannya mental dan moral masyarakat, sebuah Negara akan sukses program pembangunannya manakala mental dan moral masyarakatnya pun di benahi, tidak hanya infrastruktur fisik yang di bangun.

Teori yang di ungkapkan oleh Koentjoroningrat mengatakan bahwa salah satu factor “kegagalan” pembangunan ( di Indonesia khususnya ) adalah karena mental petani dan priyayi – tanpa bermaksud merendahkan para petani dan priyayi - masih mengakar kuat di negeri ini. Salah satu dari mental petani yang sampai sekarang masih terpatri dalam jiwa sebagian besar rakyat Indonesia adalah hidup hanya untuk hari ini. Seorang petani ketika bekerja, maka hanya berfikir bagaimana dirinya dan keluarga bisa makan hari ini, tidak pernah terfikirkan untuk menyimpan uang hasil pekerjaannya dalam bentuk investasi untuk jaminan hidup di masa yang akan datang. Ketika mental seperti itu masih tertanam kuat, maka masyarakat kita pun tidak akan terfikirkan untuk berinvestasi, ini lah salah satu factor yang menyebabkan berjalan lambatnya pembangunan di persada Indonesia.

Sikap mental kedua yang juga “memiliki andil” menghambat laju pembangunan adalah sikap seoarang priyayi yang selalu terobsesi dengan masa lalu, kita dapat menyaksikan bahwa sangat bangganya keturunan ningrat bercerita tentang leluhurnya, kemudian jika terjadi kemelut hari ini mereka pasti dengan serta merta menyalahkan “orang orang terdahulu”, sikap seperti ini sangat berbahaya jika terus menerus ditekuri oleh bangsa Indonesia, kita akan selalu terjebak dengan romantisme sejarah yang mengatakan bahwa pada zaman dahulu Indonesia adalah Negara yang di segani, macan asia dan pernyataan pernyataan yang membuat kita terbuai. Kemudian ketikta terjadi krisis yang berkepanjangan saat ini, kita selalu mengkambing hitam kan para pemimpin terdahulu, seolah olah kitalah yang menanggung dosa kesalahan mereka, padahal sejatinya krisis yang terjadi saat ini adalah buah dari ketidak cakapan kita mengelola amanah dari Tuhan berupa bumi Indonesia yang konon kabarnya merupakan “tanah surga” dimana tongkat kayu ditanam jadi tanaman yang dapat di makan.

Keluarga sebagai elemen terkecil dalam struktur masyarakat, memiliki peran besar menjadi “almadrasatul ula” atau sekolah pertama bagi anggotanya. Nilai nilai yang pertamakali ditanamkan dalam keluarga akan melekat yang akhirnya akan menjadi semacam system imun dalam diri seorang anak. Peran yang sangat fundamental ini ternyata dapat di tangkap dengan baik oleh pihak Manajemen Qolbu ( MQ Fm ), radio yang didirikan oleh KH.Abdullah Gymnastiar atau yang lebih popular disebut dengan Aa Gym dan telah mempunyai jaringan di beberapa kota, Yogyakarta diantaranya mengalokasikan waktu khusus untuk pembinaan mental dan moral keluarga, acara acara itu diantaranya adalah : rumahku syurgaku yang disiarkan pagi menjelang siang hari, serta OASE IMANI yang di siarkan pada sore harinya, menurut Aa Gym sendiri, mengutip pendapatnya Imam Hassan Al Banna seorang pembaharu Islam yang berasal dari Mesir, keluarga merupakan salah satu pilar penting dalam rangka membangun sebuah masyarakat madani. Oleh karenanya pihak manajemen pusat MQ Fm di Bandung mewajibkan seluruh jaringannya untuk mengalokasikan waktu membuat acara yang di peruntukkan bagi pembinaan keluarga.

MQ Fm Jogja yang bermarkas di Graha AMIKOM juga mempunyai kepedulian yang sama, bahkan pihak manajemen juga membuat semacam komunitas yakni tahajud call serta MQ family dalam rangka mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah, sehingga di harapkan pada akhirnya nanti, keluarga2 tersebut dapat melahirkan para anak anak bermoral dan bermental ksatria yang pada gilirannya mampu mengemban amanah dengan baik menjadi generasi pelurus negeri ini, serta menjadi agent of social change serta kader pembangunan yang professional demi terwujudnya peradaban bangsa seperti yang di cita citakan para pendiri negeri ini, yakni Indonesia yang madani. Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar